Selasa, 22 November 2011

Tafsir Tarbawi surat An-nahl : 43 & 44

PENDAHULUAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kesehatan, kesmpatan, dan kekutan. Sehingga dengan kenikmatan-Nya itu kami bisa menyelesaikan sebuah makalah yang diamanahkan kepada kami oleh bapak dosen (Bpk Saifudin drs. M.ag).
Shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa Allah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa menyebarkan ajarannya smpai hari kiamat nanti.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk mengupas kandungan surat An-Nahl : 43 dan 44 yang mana berdasarkan dari tiga kitab tafsir yaitu Ibnu Katsir, Al-Misbah dan Al-Maraghi serta nilai pendidikan yang terkandung didalamnya. Mudah-mudahan dengan hadirnya makalah kami ini, bisa membuka dan menambah wawasan kita mengenai kandungan yang terdapat di dalam kalamullah, semoga pembaca maupun pemakalah bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.












PEMBAHASAN
A.    Tafsir Ibnu Katsir
!$tBur $uZù=yör& ÆÏB y7Î=ö6s% žwÎ) Zw%y`Í ûÓÇrqœR öNÍköŽs9Î) 4 (#þqè=t«ó¡sù Ÿ@÷dr& ̍ø.Ïe%!$# bÎ) óOçGYä. Ÿw tbqçHs>÷ès? ÇÍÌÈ  
dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,” ( An nahl : 43)
Maksudnya, bertanyalah kepada ahli kitab terdahulu, apakah Rasul yang di utus kepada mereka adalah malaikat, maka kalian boleh mengingkarinya. Jika para rasul itu manusia, maka janganlah kalian mengingkari bila nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul.
            Allah SWT telah berfirman:
!$tBur $uZù=yör& `ÏB šÎ=ö6s% žwÎ) Zw%y`Í ûÓÇrqœR NÍköŽs9Î) ô`ÏiB È@÷dr& #tà)ø9$# 3 óOn=sùr& (#r玍šo Îû ÇÚöF{$# (#rãÝàZuŠsù y#øx. šc%x. èpt7É)»tã tûïÏ%©!$# `ÏB óOÎgÏ=ö7s% 3 â#t$s!ur ÍotÅzFy$# ׎öyz šúïÏ%©#Ïj9 (#öqs)¨?$# 3 Ÿxsùr& tbqè=É)÷ès? ÇÊÉÒÈ  
“ Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan Rasul) dan Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?” (Yusuf: 109)
Mereka bukanlah berasal dari penduduk langit seperti yang kalian duga. Hal yang sama telah di riwayatkan Mujahid, dari Ibnu Abas bahwa yang di maksud dengan ahlu zikr dalam ayat ini adalah ahli kitab. Pendapat yang sama dikatakana pula oleh Mujahid dan Al-A’masy.
Menurut Abdur rahman Ibnu zaid, yang dimaksud az-zikr ialah Al-Qur’an. Ia menyatakan demikian dengan berdalilkan firman Allah  SWT yang menyatakan:
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ  
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”      (Al-Hijr : 9)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Abu ja’far al-baqir, bahwa kami adalah ahli zikir. Maksud ucapanya ialah bahwa umat ini adalah ahluz zikr memang benar, mengingat umat ini lebih berpengetahuan dari umat terdahulu. Lagi pula ulama yang terdiri atas kalangan ahli bait Rosulullah SAW adalah sebaik-baik ulama bila mereka tetap berpegang pada sunnah yang lurus.
Kemudian Allah SWT memberikan petunjuk kepada orang-orang yang meragukan bahwa Rasul-rasul itu adalah manusia, agar mereka yang bertanya kepada ahli kitab terdahulu tentang para nabi terdahulu, apakah mereka dari kalangan manusia ataukah dari kalangan malaikat?
            Kemudian Allah SWT menyebutkan bahwa dia mengutus mereka yaitu:
ÏM»uZÉit7ø9$$Î/
Dangan membawa keterangan-keterangan…..(An Nahl: 44)
Yakni hujah-hujah dan dalil-dalil.
Ï̍ç/9$#ur.. 3 ….
..Dan kitab-kitab….(An Nahl: 44)
Demikianlah menurut pendapat Ibnu Abas, Mujahid, Ad-Dahhak, dan yang lainya. Az-zubur adalah bentuk jamak dari Zabur , orang-orang arab mengatakan Zabartul kitaba , aratinya saya telah menulis kitab-kitab Allah SWT. Telah berfirman:
@ä.ur &äóÓx« çnqè=yèsù Îû ̍ç/9$# 
“dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan”. (al-Qamar: 52)
ôs)s9ur $oYö;tFŸ2 Îû Íqç/¨9$# .`ÏB Ï÷èt/ ̍ø.Ïe%!$# žcr& uÚöF{$# $ygèO̍tƒ yÏŠ$t6Ïã šcqßsÎ=»¢Á9$#  
 dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.( al-Anbiyaa: 105)
Adapun dalam surat An-nahl, Allah berfiraman:
3 !$uZø9tRr&ur y7øs9Î) tò2Ïe%!$# …..
“Dan kami turunkan kepada mu Az-Zikr….”
Maksudnya kitab Al-Qur’an.
tûÎiüt7çFÏ9 Ĩ$¨Z=Ï9 $tB tAÌhçR öNÍköŽs9Î) …..
“Agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah di turunkan kepada mereka…”
Yakni dari tuhan Nya , karena kamu telah mengetahui makna apa yang telah diturunkan oleh Allah kepadamu; dan keinginanmu yang sangat kepada AL-Qur’an serata kamu selalu mengikuti petunjuknya. Karena kami telah mangetahui kamu adalah mahluk yang paling utama, penghulu anak adam, maka sudah sepantasnya kamu memberikan keterangan kepada mereka segala sesuatu yang global, serta memberikan hal-hal yang mereka sulit pahami.
öNßg¯=yès9ur…. šcr㍩3xÿtGtƒ
“… dan supaya mereka memikirkan” (an nahl: 44)
Maksudnya agar mereka merenungkan kepada diri mereka sendiri, lalu mereka akan mendapatkan petunjuk dan akhirnya mereka peroleh keberuntungan di Akhirat (berkat Al-Qur’an)
B.     Tarsir Al-Maraghi
!$tBur $uZù=yör& ÆÏB y7Î=ö6s% žwÎ) Zw%y`Í ûÓÇrqœR öNÍköŽs9Î) 
          Tidaklah kami mengutus para Rasul sebelummu kepada umat-umat, untuk mengajak mereka agar mentauhidkan Aku dan melaksanakan perintah-Ku,kecuali mereka itu adalah anak laki-lakidari bani Adam yang kami wahyukan kepada mereka bukan para Malaikat.
            Ringkasan: Sesungguhnya kami tidak mengutus kepada kaummu, kecuali seperti orang-orang yang pernah kami utus kepada umat-umat sebelum mereka, yakni para Rasul dari jenis mereka dan berbuat seperti mereka berbuat.
            Adh-Dhahhak meriwayatkan ketika Allah mengutus Muhammad SAW., orang-orang arab  mengingkari pengutusan itu dan berkata, “ Allah maha agung dari menjadikan utusan-Nya seorang m,anusia” maka Allah menurunkan ayat:
tb%x.r& Ĩ$¨Z=Ï9 $·6yftã ÷br& !$uZøym÷rr& 4n<Î) 9@ã_u öNåk÷]ÏiB ÷br& ÍÉRr& }¨$¨Z9$#  
“Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: ‘Berilah peringatan kepada manusia ". (yunus: 2)
4 (#þqè=t«ó¡sù Ÿ@÷dr& ̍ø.Ïe%!$# bÎ) óOçGYä. Ÿw tbqçHs>÷ès? 
Maka tanyalah kepada ahli kitab terdahuludiantara orang-orang yahudi dan nasrani: apakah utusan yang diutus kepada mereka itu manusia ataukah-malaikat? Jika mereka malaikat silahkan kalian mengingkari Muhammad SAW. Tetapi jika mereka ini manusia, jangan kalian ingkari dia.
ÏM»uZÉit7ø9$$Î/ ̍ç/9$#ur 3 !
            Orang arab mengatakan, Zabartu Al-kitaba , berarti Saya menulis kitab, seperti firaman Allah Ta’ala:
@ä.ur &äóÓx« çnqè=yèsù Îû ̍ç/9$#
            “Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan” (Al-Qamar: 52)
            Yakni kami tidak mengutus para rasul, kecuali mereka itu laki-laki dengan membawa dalil-dalil dan hujjah-hujjah yang membuktikan kebenaran kenabian mereka, serta kitab-kitab yang memuat berbagai taklif dan syari’at yang mereka sampaikan dari Allah kepada hamba.
Ï3!$uZø9tRr&ur y7øs9Î) tò2Ïe%!$# tûÎiüt7çFÏ9 Ĩ$¨Z=Ï9 $tB tAÌhçR öNÍköŽs9Î)
            Dan kami turunkan Al-Qur’an kepadamu sebagai peringatan bagi manusia, agar kamu memberitahu kepada mereka, berupa hukum , syari’at, dan ihwal umat-umat yang dibianasakan dengan berbagai adzab, sebagai balasan atas penentangan mereka terhadap para Nabi, dan agar kamu menjelaskan hukum-hukum yang terasa sulit oleh mereka, serta menguraikan apa yang diturunkan secara garis besar, sesuai dengan tingkat kesiapan dan pemahaman mereka terhadap rahasia tasyri’.
öNßg¯=yès9ur šcr㍩3xÿtGtƒ
            Yakni, kami turunkan Al-Qur’an itu agar kamu menanti mereka berpikir tentang rahasia dan pelajaran ini, serta agar mereka jauh dari mengikuti para pendusta tedahulu, sehingga mereka tidak ditimpa adzab seperti yang telah ditimpakan kepada mereka.
C.      Tafsir Al-Misbah
!$tBur $uZù=yör& ÆÏB y7Î=ö6s% žwÎ) Zw%y`Í ûÓÇrqœR öNÍköŽs9Î) 4 (#þqè=t«ó¡sù Ÿ@÷dr& ̍ø.Ïe%!$# bÎ) óOçGYä. Ÿw tbqçHs>÷ès?
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”,( An-Nahl: 43)
            Ayat ini menegaskan bahwa: Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu kepada umat manusia kapan dan dimanapun, kecuali orang-orang lelaki yakni jenis manusia pilihan, bukan malaikat yang Kami beri wahyu kepada mereka antara lain melalui malaikat jibril; Maka wahai orang-orang yang ragu atau tidak tahu maka bertanyalah kepada ahl-Dzikr yakni orang-orang yang berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
            Thabathaba’i berpendapat bahwa ayat ini menginformasikan bahwa dakwah keagamaan dan risalah kenabianadalah dakwah yang disampaikan oleh manusia biasa yang mendapat Wahyu dan bertugas mengajak manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak seorang Rasul pun, tidak juga kitab suci yang menyatakan bahwa risalah keagaan berarti nampaknya kekuasaan Allah yang goib lagi mutlak atas segala sesuatu. Tidak pernah ada pernyataan semacam itu,sehingga kaum musrikin tidak wajar berkata: jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak menyembah sesuatu apapun selain Dia.
            Disisi lain bertanya kepada ahl al-kitab yang dalam ayat ini mereka di gelari ahl adz-dzikr menyangkut apa yang tidak diketahui, selama mereka dinilai berpengetahuan dan objektif, menunjukanbetapa islam sangat terbuka dalam perolehan pengetahuan. Memang seperti sbda Nabi Saw: “Hikmah adalah sesuatu yang didambakan seorang mukmin, dimanapun dia menemukanya, maka dia yang lebih wajar mengambilnya”  itu semua merupakan landasan untuk menyatakan bahwa ilmu dalam islam bersifat universal, terbuka serta manusiawi dalam arti harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan seluruh manusia.
ÏM»uZÉit7ø9$$Î/ ̍ç/9$#ur 3 !$uZø9tRr&ur y7øs9Î) tò2Ïe%!$# tûÎiüt7çFÏ9 Ĩ$¨Z=Ï9 $tB tAÌhçR öNÍköŽs9Î) öNßg¯=yès9ur šcr㍩3xÿtGtƒ

“keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,”     (An-NAhl : 44)
            Kata (الزبر)  Az-zaburu adalah jamak dari kata (زبور) zabur’ yakni tulisan. Yang di maksud di sini adalah kitab-kitab yang ditulis, seperti Taurat, Injil, Zabur, dan Shuhuf Ibrahim as. Para ulama berpendapat bahwa Zubur adalah kitab-kitab singkat yang  tidak mengandung Syariat, tetapi sekedar nasihat-nasihat.
            Salah satu nama Al-Qur’an adalah (الزكر) adz-Dzikr yang dari segi bahasa artinya mengingatkan. Al-Qura’an dinamai demikian karena ayat-ayatnya berfungsi mengingatkan manusia apa yang dia berpotensi melupakanya dari kewajiban, tuntunan, dan peringatan yang seharusnya dia selalu ingat, laks anakan dan indahkan.
            Ayat ini menegaskan bahwa tujuan turunya Al-Qur’an adalah untuk semua manusia. Al-Qur’an untuk dua hal. Pertama, Untuk menjelaskan apa yang diturunkan secara bertahab kepada manusia, karena ma’rifah Ilahiah tidak dapat diperoleh manusia tanpa melalui perantara, karena itu diutus seorang dari mereka untuk menjelaskan dan mengajar. Kedua adalah harapan kiranya mereka berpikir menyangkut dirimu Wahai nabi agung agar mereka mengetahui apa yang engkau sampaikan adalah kebenaran yang bersumber dari Allah.
            Ayat ini menugaskan Nabi Muhammad saw. Untuk menjelaskan Al-Qur’an. Bayan atau penjelasan Nabi Muhammad saw itu bermacam-macam dan bertingkat-tingkat.
KESIMPULAN  
                Nilai pendidikan yang dapat kita ambil dari surat An-Nahl ayat : 43 dan 44 antara lain:
1.      Menganjurkan kita untuk bertanya apabila kita tidak tahu.
2.      Apabila kita mempunyai ilmu sebaiknya ajarkan kepada yang belum tahu.
3.      Dalam mendidik sebaiknya menyesuaikan dengan tingkat kecerdasan dan pemahaman peserta didik.
4.      Pendidik sebaiknya menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahani
5.      Pendidikan dilakukan secara bertahab.
6.      Pendidik atau guru sebaiknya menguasai bahan ajar.